Legenda Pulo Kemaro
11.10 |
Alkisah, di daerah
Sumatra Selatan, tersebutlah seorang raja yang bertahta di Kerajaan Sriwijaya. Raja tersebut mempunyai seorang putri yang cantik
jelita bernama Siti Fatimah. Selain cantik, ia juga berperangai baik. Sopan-santun
dan tutur bahasanya yang lembut mencerminkan sifat seorang putri raja.
Kecantikan dan keelokan perangainya mengundang decak kagum para pemuda di
Negeri Palembang. Namun, tak seorang pun pemuda yang berani meminangnya, karena
kedua orang tuanya menginginkan ia menikah dengan putra raja yang kaya raya.Pada suatu
hari, datanglah seorang putra raja dari Negeri Cina bernama Tan Bun Ann untuk
berniaga di Negeri Palembang. Putra Raja Cina itu berniat untuk tinggal
beberapa lama di negeri itu, karena ia ingin mengembangkan usahanya. Sebagai
seorang pendatang, Tan Bun Ann datang menghadap kepada Raja Sriwijaya untuk
memberitahukan maksud kedatangannya ke negeri itu.
“Ampun,
Baginda! Nama hamba Tan Bun Ann, putra raja dari Negeri Cina. Jika
diperkenankan, hamba bermaksud tinggal di negeri ini dalam waktu beberapa lama
untuk berniaga,” kata Tan Bun Ann sambil memberi hormat.“Baiklah, Anak
Muda! Aku perkenankan kamu tinggal di negeri ini, tapi dengan syarat kamu harus
menyerahkan sebagian untung yang kamu peroleh kepada kerajaan,” pinta Raja
Sriwijaya.Tan Bun Ann pun
menyanggupi permintaan Raja Sriwijaya. Sejak itu, setiap minggu ia pergi ke
istana untuk menyerahkan sebagian keuntungan dagangannya. Suatu ketika, ia
bertemu dengan Siti Fatimah di istana. Sejak pertama kali melihat wajah Siti
Fatimah, Tan Bun Ann langsung jatuh hati. Demikian sebaliknya, Siti Fatimah pun
menaruh hati kepadanya. Akhirnya, mereka pun menjalin hubungan kasih. Karena
merasa cocok dengan Siti Fatimah, Tan Bun Ann pun berniat untuk menikahinya.Pada suatu
hari, Tan Bun Ann pergi menghadap Raja Sriwijaya untuk melamar Siti Fatimah.
“Ampun,
Baginda! Hamba datang menghadap kepada Baginda untuk meminta restu. Jika
diperkenankan, hamba ingin menikahi putri Baginda, Siti Fatimah,” ungkap Tan
Bun Ann.
Raja Sriwijaya
terdiam sejenak. Ia berpikir bahwa Tan Bun Ann adalah seorang putra Raja Cina
yang kaya raya.“Baiklah, Tan
Bun! Aku merestuimu menikah dengan putriku dengan satu syarat,” kata Raja
Sriwijaya.“Apakah syarat
itu, Baginda?” tanya Tan Bun Ann penasaran.“Kamu harus
menyediakan sembilan guci berisi emas,” jawab Raja Sriwijaya.Tanpa berpikir
panjang, Tan Bun Ann pun bersedia memenuhi syarat itu.“Baiklah,
Baginda! Hamba akan memenuhi syarat itu,” kata Tan Bun Ann.Tan Bun Ann pun
segera mengirim utusan ke Negeri Cina untuk menyampaikan surat kepada kedua
orang tuanya. Selang beberapa waktu, utusan itu kembali membawa surat balasan
kepada Tan Bun Ann. Surat balasan dari kedua orang tuanya itu berisi restu atas
pernikahan mereka dan sekaligus permintaan maaf, karena tidak bisa menghadiri
pesta pernikahan mereka. Namun, sebagai tanda kasih sayang kepadanya, kedua
orang tuanya mengirim sembilan guci berisi emas. Demi keamanan dan keselamatan
guci-guci yang berisi emas tersebut dari bajak laut, mereka melapisinya dengan
sayur sawi tanpa sepengetahuan Tan Bun Ann.
Saat mengetahui
rombongan utusannya telah kembali, Tan Bun Ann dan Siti Fatimah bersama
keluarganya serta seorang dayang setianya segera berangkat ke dermaga di Muara
Sungai Musi untuk memeriksa isi kesembilan guci tersebut. Setibanya di dermaga,
Tan Bun Ann segera memerintahkan kepada utusannya untuk menunjukkan guci-guci
tersebut.“Mana guci-guci
yang berisi emas itu?” tanya Tan Bun Ann kepada salah seorang utusannya.“Kami menyimpannya
di dalam kamar kapal, Tuan!” jawab utusan itu seraya menuju ke kamar kapal
tempat guci-guci tersebut disimpan.Setelah utusan
itu mengeluarkan kesembilan guci tersebut dari kamar kapal, Tan Bun Ann segera
memeriksa isinya satu persatu. Betapa terkejutnya ia setelah melihat guci itu
hanya berisi sayur sawi yang sudah membusuk.
“Oh, betapa
malunya aku pada calon mertuaku. Tentu mereka akan merasa diremehkan dengan
barang busuk dan berbau ini,” kata Tan Bun Ann dalam hati dengan perasaan
kecewa seraya membuang guci itu ke Sungai Musi.Dengan penuh
harapan, Tan Bun Ann segera membuka guci yang lainnya. Namun, harapan hanya
tinggal harapan. Setelah membuka guci-guci tersebut ternyata semuanya berisi
sayur sawi yang sudah membusuk. Bertambah kecewalah hati putra Raja Cina itu.
Dengan perasaan kesal, ia segera melemparkan guci-guci tersebut ke Sungai Musi
satu persatu tanpa memeriksanya terlebih dahulu. Ketika ia hendak melemparkan
guci yang terakhir ke sungai, tiba-tiba kakinya tersandung sehingga guci itu jatuh
ke lantai kapal dan pecah. Betapa terkejutnya ia saat melihat emas-emas
batangan terhambur keluar dari guci itu. Rupanya di bawah sawi-sawi yang telah
membusuk tersebut tersimpan emas batangan. Ia bersama seorang pengawal setianya
segera mencebur ke Sungai Musi hendak mengambil guci-guci yang berisi emas
tersebut.
Melihat hal
itu, Siti Fatimah segera berlari ke pinggir kapal hendak melihat keadaan calon
suaminya. Dengan perasaan cemas, ia menunggu calon suaminya itu muncul di
permukaan air sungai. Karena orang yang sangat dicintainya itu tidak juga
muncul, akhirnya Siti Fatimah bersama dayangnya yang setia ikut mencebur ke
sungai untuk mencari pangeran dari Negeri Cina itu. Sebelum mencebur ke sungai,
ia berpesan kepada orang yang ada di atas kapal itu.“Jika ada
tumpukan tanah di tepian sungai ini, berarti itu kuburan saya,” demikian pesan
Siti Fatimah.Beberapa
hari setelah peristiwa tersebut, muncullah tumpukan tanah di tepi Sungai Musi.
Lama kelamaan tumpukan itu menjadi sebuah pulau. Masyarakat setempat
menyebutnya Pulo Kemaro. Pulo Kemaro dalam bahasa Indonesia berarti
Pulau Kemarau. Dinamakan demikian, karena pulau tersebut tidak pernah digenangi
air walaupun volume air di Sungai Musi sedang meningkat.
Sejarah Nasional Indonesia IV "PARTINDO"
11.07 |
Perkembangan
Pergerakan Nasional Indonesia “ PARTINDO ”
Latar
Belakang Terbentuknya PARTINDO
PARTINDO adalah suatu organisasi
kelanjutan dari PNI yang didirikan oleh Sartono yang pada saat itu menjabat
sebagai ketua PNI yang lama menggantikan Soekarno yang ditangkap oleh
pemerintahan Belanda tahun 1929. organisasi ini berdiri pada 30 april 1931
dengan harapan PNI akan bergabung dengan partindo. Tujuan dari partindo adalah
untuk mencapai satu Negara kesatuan Republik Indonesia Merdeka dan kemerdekaan
akan tercapai apabila seluruh rakyat Indonesia bersatu padu. Konsep sosio - nasionalisme
dan sosio - demokrasi yang diusung Ir.Soekarno diterima sebagai cita-cita dari
partai ini. Karakteristik perjuangan partai ini adalah non kooperatif. Pada
awalnya keputusan Sartono banyak mendapat kecaman dari anggota PNI-lama serta
dari golongan yang tidak menyetujui pembubaran PNI. Namun sartono terus bejuang
untuk memajukan organisasi partindo ini.
PARTINDO
( PARTAI INDONESIA )
Partindo adalah salah satu
Organisasi paling diminati pada masa itu, dikarenakan adanya daya tarik
tersendiri dari Soekarno di dalam Organisasi terhadap masyarakat. Awalnya pada
saat Soekarno dilepaskan dari penjara pada tahun 1932, ia bertekad menyatukan
kembali PNI baru dengan partindo tetapi usahanya tidak menuiakan hasil yang
diinginkan, sehingga ia memutuskan untuk lebih memilih partindo karena
organisasi tersebut lebih sesuai dengan dirinya sendiri dan menawarkan
kebebasan untuk meningkatkan agitasinya. Beliau memutuskan hal tersebut pada 1
Agustus 1932. Setelah Ir.Soekarno bergabung dalam partai ini
membuat partindo perkembangan meningkat pesat. Ir.Soekarno yang menjabat
sebagai kepala cabang Bandung melakukan aksi-aksi yang memukau rakyat
Indonesia. Dengan pidato - pidatonya yang menyihir membuat
propaganda-propaganda partindo tersalurkan dan memikat rakyat Indonesia untuk
masuk kedalam partai ini. Terbukti dengan jumlah keanggotaan yang meningkat
dari 226 pada bulan agustus 1932 menjadi 3762 pada tahun 1933.
Pada
kongres Partindo yang dilaksanakan pada Juli tahun 1933 Soekarno menjelaskan
sebuah konsep kepada yang menentang dari kelas PNI pendidikan dan lebih
menyukai berjuangan membela rakyat kecil. Pada kongres ini juga Ir. Soekarno
juga berhasil menyampaikan konsep sosio – nasionalisme dan sosio –
demokratisnya. Kongres yang selalu diminati ini membuat pemerintahan melakukan
wanti – wanti dengan melarang pegawai negeri untuk bergabung dengan partai ini
dan puncak aksi pengawasan pemerintahan ini dengan dibuangnya tokoh yang sangat
berpengaruh terhadap perkembangan partai ini yaitu Ir. Soekarno ke Ende,
Flores.
Tujuan
Pembentukan PARTINDO
Adapun Tujuan yang dimiliki oleh
partindo ini adalah ;
1.
Menumpuk semangat mandiri.
2.
Perbaikan hubungan dalam masyarakat.
3.
Pembentukan pemerintahan rakyat
berdasarkan demokrasi.
4.
Mewujudkan Indonesia merdeka
melalui hak – hak politik.
5.
Untuk mencapai Indonesia merdeka
yang mandiri tanpa campur tangan dari tangan penjajah.
Kegiatan
PARTINDO
Dalam perkeembangannya Partindo
melakukan kegiatan yang rutin dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan serta
membangkitkan rasa Nasionalisme bangsa. Kegiatan itu diantaranya adalah :
1.
Meliputi kegiatan sosial dan
ekonomi sebagai pusat.
2.
Mempersiapkan Indonesia merdeka.
3.
Mengadakan rapat dan kongres.
Kemunduran
PARTINDO
Ada beberapa faktor Partindo
mengalami kemunduran ;
1.
Partindo dianggap terlalu radikal
oleh pemerintah penjajah.
2.
Ditangkapnya kembali Ir. Soekarno
pada 1 Agustus 1934.
3.
Pada tanggal 18 November 1939
Sartono membubarkan partindo meski tidak mendapatkan dukungan penuh dari
anggota – anggotanya.
Penyebab
Kemunduran PARTINDO
Partindo dibubarkan Sartono pada
tahun 1939 tanpa dukungan penuh dari anggota – anggotanya. Mereka menganggap
Sartono membubarkan Partindo tanpa adanya alasan yang jelas. Namun, menurut
Sartono sendiri ada beberapa alasan yang membuat Partindo itu diharuskan untuk
bubar, yaitu :
1.
PPKI melarang partindo mengadakan
rapat yang kemudian menyebabkan partindo keluar dari PPKI.
2.
Kegiatan – kegiatan yang bersifat
radikal menyebabkan pemerintah melakukan pengawasan yang cukup ketat.
3.
Partindo tidak bisa berkembang pada
umumnya.
Tokoh
– Tokoh PARTINDO
·
Ir. Soekarno
·
Sartono
·
Anwari
·
Adam Malik
·
S. K. Trimurti
·
Oei Tjoe Tat
·
Moh Hatta
·
Gatot Mangkoeprodjo
·
Assaat
·
Siauw Giok Thjan
·
Wikana
·
Suwiryo
·
Amir Sjarifoedin
Yap Thiam Hien
Dinasty Warrior 8
07.32 |
hai para gamer yang ada di seluruh penjuru dunia, sudah tau kah anda dengan permainan playstation yang bernama Dinasty Warrior. nah sekarang saya akan mencoba membahas tentang keluaran terbaru dari game ini yaitu " Dinasty Warrior 8 ". Di dalam game DW 8 ini masih mengambil cerita dari zaman 3 kerajaan besar yang ada di Cina tempo dulu yaitu Wu Wei dan Shu dimana sama seperti seri - seri sebelumnya, perdebatan antar negara ini sangatlah hebat, walaupun dalam serinya kali ceritanya lebih diperdalam lagi ceritanya dibandingkan dengan seri - seri DW lainnya.
dalam seri ini para karakter dan desain pertarungnya lebih bagus atau bisa dikatakan lebih sempurna dibandingkan dengan seri sebelumnya. kenapa demikian, dikarenakan pada saat gameplay berjalan efek dari permainan dan grapiknya terlihat lebih nyata seperti kita bermain di daerah yang nyata.
ini ada beberapa photo para karakter dari Dinasty Warrior 8
perlu diketahui juga di dalam game DW 8 ini mempunyai beberapa karakter baru yang terdapat di setiap negara apalagi dalam kubu Other yang paling banyak memiliki karakter - karakter yang baru dimulai dari anak dari Sima Yi dan lain - lain.
pada sistem gameplay pada seri ke 8 ini hampir sama seperti seri - seri lainnya tetapi dalam seri ini yang membedakannya yaitu Sistem Storm Rush dimana apabila senjata karakter yang kita pakai mengenai atau berada di tepi musuh, kita bisa merusak pertahanan mereka dan memukul mereka dengan flurry of strike alias pukulan bertubi - tubi.
yah sekian dulu sedikit penjelasan tentang game Dinasty Warrior 8, semoga bagi kalian yang baru atau yang ingin bermain game ini menjadi ketagihan akan efek dan alur ceritanya yang bagus
dalam seri ini para karakter dan desain pertarungnya lebih bagus atau bisa dikatakan lebih sempurna dibandingkan dengan seri sebelumnya. kenapa demikian, dikarenakan pada saat gameplay berjalan efek dari permainan dan grapiknya terlihat lebih nyata seperti kita bermain di daerah yang nyata.
ini ada beberapa photo para karakter dari Dinasty Warrior 8
perlu diketahui juga di dalam game DW 8 ini mempunyai beberapa karakter baru yang terdapat di setiap negara apalagi dalam kubu Other yang paling banyak memiliki karakter - karakter yang baru dimulai dari anak dari Sima Yi dan lain - lain.
pada sistem gameplay pada seri ke 8 ini hampir sama seperti seri - seri lainnya tetapi dalam seri ini yang membedakannya yaitu Sistem Storm Rush dimana apabila senjata karakter yang kita pakai mengenai atau berada di tepi musuh, kita bisa merusak pertahanan mereka dan memukul mereka dengan flurry of strike alias pukulan bertubi - tubi.
yah sekian dulu sedikit penjelasan tentang game Dinasty Warrior 8, semoga bagi kalian yang baru atau yang ingin bermain game ini menjadi ketagihan akan efek dan alur ceritanya yang bagus
Langganan:
Postingan (Atom)